Tampilkan postingan dengan label Materi Kuliah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Materi Kuliah. Tampilkan semua postingan

12 Mei 2011

soal soal UTS sejarah pendidikan islam

‎1)‎ A.‎ Apa pengertian dari
a)‎ Sejarah
b)‎ Pendidikan
c)‎ Islam
Secara etimologi,terminology,epistimologi dan jelaskan?‎
B.‎ Apa pengertian dari sejarah pendidikan islam,urgensi,tujuan dan kompone-komponennya?‎

‎2)‎ a)‎ jelaskan secara singkat,sejarah pendidikan islam pada masa nabi dan rosul,rosululla ‎Muhammad saw,khulafa rhosidin,umayyah dan abbasiyah?‎
b)‎ lembaga-lembaga pendidikan yang didirikan?‎
c)‎ bagaimana metode pendidikannya?‎

‎3)‎ Apa kelemahan dan kelebihan pendidikan islam pada soal nomer 2 ,beserta solusi dari anda?‎


Jawab.‎
‎1)‎ A) Jawab.‎
a)‎ Kata sejarah secara etimologi dapat diungkapkan dalam bahasa Arab yaitu Tarikh,    ‎sirah atau ilmu tarikh, yang maknanya ketentuan masa atau waktu, sedang ilmu tarikh ‎berarti ilmu yang mengandung atau yang membahas penyebutan peristiwa dan sebab-‎sebab terjadinya peristiwa tersebut. Dalam bahasa inggris sejarah dapat disebut ‎dengan history yang berarti uraian secara tertib tentang kejadian-kejadian masa ‎lampau (orderly descriphon of past even)‎
Adapun secara terminologi berarti sejumlah keadaan dan peristiwa yang terjadi di ‎masa lampau dan benar-benar terjadi pada diri individu dan masyarakat ‎
Secara epistimologi Sejarah adalah ilmu pengetahuan dengan umumnya yang ‎berhubungan dengan cerita bertarikh sebagai hasil penfsiran kejadian-kejadian dalam ‎masyarakat manusia pada waktu yang telah lampau atau tanda-tanda yang lain. ‎

b)‎ Pendidikan secara etimologi) dari bahasa Yunani : berasal dari kata Pedagogi, yaitu ‎dari kata “paid” artinya anak dan “agogos” artinya membimbing. Itulah sebabnya ‎istilah pedagogi dapat diartikan sebagai “ilmu dan seni mengajar anak (the art and ‎science of teaching children)‎
Menurut pendapat ahli, Ki Hajar Dewantara pendidikan adalah tuntutan di dalam ‎hidup tumbuhnya anak-anak, maksudnya pendidikan adalah menuntun segala ‎kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan ‎sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang ‎setinggi-tingginya. (Hasbullah,2001: 4)‎
Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Bab 1 pasal 1 ayat ‎‎1, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar ‎dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi ‎dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, serta ‎keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.‎
Secara epistimologi adalah ilmu yang mempelajari serta memperoses pengubahan ‎sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan ‎manusia melalui pengajaran dan pelatihan.‎

c)‎ ‎ makna Islam, Secara Etimologi (bahasa) kata Islam berasal dari bahasa Arab, dengan ‎akar kata salima yang berarti selamat sentosa dan damai. Dari kata salima ini ‎dibentuk kata aslama yang berarti berserah diri dan masuk dalam kedamaian. ‎Sedangakan kata islam itu sendiri merupakan bentuk mashdar dari kata aslama, yang ‎berarti memelihara dalam keadaan selamat, menyerahkan diri,  tunduk, patuh dan ‎taat. Lalu bentuk subjek darikata kerja aslama ini adalah muslim yang berarti orang ‎yang tunduk, yang patuh, yang menyerahkan diri.‎
Sedangkan Islam menurut Terminologi adalah agama yang ajarannya diwahyukan ‎tuhan kepada manusia melalui Muhammad.‎
Sedangkan Islam menurut kaca mata Epistemologi adalah Islam sebagai ilmu. Islam ‎memang mempunyai banyak aspek yang bisa melahirkan disiplin ilmu berbeda, seperti ‎hukum, seni, dan sebagainya.‎

B.‎ Jawab
a)‎ Pendidikan Islam menurut Zakiah Drajat merupakan pendidikan yang lebih banyak ‎ditunjukkan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal ‎perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain yang bersifat teoritis ‎dan praktis
Dra. Hasbullah merumuskan bahwa sejarah pendidikan islam yaitu:‎
catatan peristiwa tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam dari ‎sejak lahirnya sampai sekarang.‎
Suatu cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan ‎perkembangan pendidikan islam baik dari segi gagasan atau ide-ide, konsep, lembaga ‎maupun opersinalisasi sejak zaman nabi Muhammad hingga saat ini
b)‎ Urgensi mempelajari sejarah pendidikan islam Dari mengkaji sejarah kita dapat ‎memperoleh informasi tentang pelaksaan pendidikan islam dari zaman Rosulullah ‎sampai sekarang, mulai dari pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, kemunduran ‎dan kebangkitan kembali dari pendidikan islam. Dari sejarah dapat diketahui ‎bagaimana yang terjadi dalam penyelenggaraan pendidikan islam dengan segala ide, ‎konsep, institusi, sistem, dan opersionalnya yang terjadi dari waktu ke waktu.‎
Dalam ajaran islam, pendidikan mendapatkan posisi yang sangat penting dan tinggi ‎karena pendidikan merupakan salah satu perhatian sentral (central ‎attention)masyarakat. Pengalaman pembangunan di negara-negara sudah maju ‎khususnya negara-negara di dunia Barat membuktikan betapa besar peran pendidikan ‎dalam proses pembangunan
c)‎ Tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam Islam, yaitu ‎untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertakwa kepadaNya, ‎dan dapat mencapai kehidupan yang berbahagia di dunia dan akhirat  Tujuan khusus ‎yang lebih spesifik menjelaskan apa yang ingin dicapai melalui pendidikan Islam. ‎Sifatnya lebih praktis, sehingga konsep pendidikan Islam jadinya tidak sekedar ‎idealisasi ajaran-ajaran Islam dalam bidang pendidikan. Dengan kerangka tujuan ini ‎dirumuskan harapan-harapan yang ingin dicapai di dalam tahap-tahap tertentu proses ‎pendidikan, sekaligus dapat pula dinilai hasil-hasil yang telah dicapai. Menurut Abdul ‎Fatah Jalal, tujuan umum pendidikan Islam ialah terwujudnya manusia sebagai hamba ‎Allah. Jadi menurut Islam, pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia yang ‎menghambakan kepada Allah. Yang dimaksud menghambakan diri ialah beribadah ‎kepada Allah.‎
d)‎ Sejarah pendidikan merupakan uraian sistematis dari segala sesuatu yang telah ‎dipikirkan dan dikerjakan dalam lapangan pendidikan pada waktu yang telah lampau. ‎Sejarah pendidikan menguraikan perkembangan pendidikan dari dahulu hingga ‎sekarang. Oleh karena itu, sejarah pendidikan sangat erat kaitannya dengan beberapa ‎ilmu antara lain:‎
‎1.‎ Sosiologi
Interaksi yang terjadi baik antara individu maupun antara golongan, dimana ‎dalam hal ini menimbulkan suatu dinamika. Dinamika dan perubahan tersebut ‎bermuara pada terjadinya mobilitas sosial semua itu berpengaruh pada sistem ‎pendidikan islam. Serta kebijaksanaan pendidikan islam yang dijalankan pada ‎suatu masa.‎
‎2.‎ Ilmu sejarah
Membahas tentang perkembangan peristiwa-peristiwa atau kejadian –kejadian ‎penting di masa lampau dan juga dibahas segala ikhwal “orang-orang besar” ‎dalam struktur kekuasaan dalam politik karena umumnya orang-orang yang ‎besar cukup dominan pengaruhnya dalam menetukan sistem, materi, tujuan ‎pendidikan, yang berlaku pada masa itu.‎
‎3.‎ Sejarah kebudayaan
Dalam hubungan ini pendidikan berarti pemindahan isi kebudayaan untuk ‎menyempurnakan segala dan kecakapan anak didik guna menghadapi ‎persoalan-persoalan dan harapan-harapan kebudayaannya, pendidikan islam ‎adalah usaha mewariskan nilai-nilai budaya dari suatu generasi ke generasi ‎selanjutnya. Oleh karenanya mempelajari sejarah kebudayaan dalam rangka ‎memahami sejarah islam adalah sangat penting

‎2)‎ A. Jawab
a)‎ Pada masa nabi Adam
pendidikan Islam dimulai ‎sejak nabi Adam diturunkan kebumi, karena pesan ‎substansial yang disampaikan oleh pendidikan ‎Islam adalah nilai-nilai keTauhidan, dan ‎semenjak nabi Adam telah disampaikan nilai –nilai ‎ketauhidan kepada Manusia, hanya ‎saja pada saat itu Islam belum diverbalkan sehingga ini yang ‎menjadi pemicu ‎perbedaan.‎
seperti di dalam alqura’an surat Al-baqoroh ayat 30-38.‎
Setelah kita sedikit mengulas tentang kisah nabi Adam didalamnya banyak terndapat ‎‎suatu nilai pendidikan yaitu di antaranya Bahawasanya hikmah yang terkandung dalam ‎perintah-‎perintah dan larangan-larangan Allah dan dalam apa yang diciptakannya ‎kadangkala tidak atau ‎belum dapat dicapai oelh otak manusia bahkan oleh makhluk-‎Nya yang terdekat sebagaimana ‎telah dialami oleh para malaikat tatkala diberitahu ‎bahawa Allah akan menciptakan manusia ‎
Pendidikan Islam yang berlangsung sebelum Nabi Muhammad di utus kebumi dan ‎memilki ‎orientasi penanaman nilai-nilai ketauhidan, seperti yang dilakukan oleh Nabi ‎Ibrahim AS, Nabi ‎Musa AS, Nabi Nuh AS, Nabi Isa AS dan para Nabi yang lain, akan ‎tetapi pada masa mereka ‎Pendidikan Islam hanya di sampaikan kepada Umat beliau ‎saja, dan ini sesuai dengan peran ‎mereka, beda halnya dengan pada Masa Nabi ‎Muhammad Pendidikan Islam disampaikan kepada ‎semua Umat,‎

b)‎ Pada masa Nabi Muhammad SAW.‎
Pendidikan islam pada masa nabi muhammad saw. Dibedakan menjadi dua periode ‎yaitu periode mekkah dan periode madinah. Pokok pembinaan pendidikan islam di ‎kota Makkah adalah pendidikan tauhid, titik beratnya adalah menanamkan nilai-nilai ‎tauhid ke dalam jiwa setiap individu muslim, agar jiwa mereka terpancar sinar tauhid ‎dan tercermin dalam perbuatan dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.‎
Pokok pembinaan pendidikan islam di kota Madinah dapat dikatakan sebagai ‎pendidikan sosial dan politik. Yang merupakan kelanjutan dari pendidikan tauhid di ‎Makkah, yaitu pembinaan di bidang pendidikan sosial dan politik agar dijiwai oleh ‎ajaran , merupakan cermin dan pantulan sinar tauhid tersebut.‎
c)‎ Pada masa khulafaur rasyidin
Setelah Rasulullah wafat,maka pemerintah Islam dipegang secara bergantian oleh ‎Abubakar, Umar bin  Khattab,Usman bin affan, danAli ibn Abi Thalib. Pada masa ‎Abu Bakar,  Pada awal pemerintahannya diguncang oleh pemberontakan dari orang-‎orang murtad, orang-orang yang mengaku Nabi, dan orang-orang yang tidak mau ‎membayar zakat. Oleh karena itu beliau memusatkan perhatiannya untuk memerangi ‎pemberontakan yang dapat mengacaukan keamanan dan adapat mempengaruhi ‎orang-orang Islam yang masih lemah imannya untuk menyimpang dari Islam.‎
Pada masa khalifah Umar bin Khattab, situasi politik dalam keadaan stabil. Dengan ‎meluasnya wilayah Islam sampai keluar Jazirah Arab, karena bangsa-bangsa tersebut ‎memiliki alat dan  kebudayaan yang berbeda dengan Islam, maka dipikirnya ‎pendidikan Islam di daerah-daerah tersebut. Oleh karena itu Umar memerintahkan ‎panglima-panglima apabila telah berhasil menguasai daerah, hendaknya mendirikan ‎masjid sebagai tempat ibadah dan pendidikan. Untuk keperluan khususnya dalam ‎kaitannya dengan pendidikan. Umar mengangkat dan menunjuk guru-guru setiap ‎daerah yang ditaklukan untuk bertugas mengajukan isi Al-Qur’an dan ajaran Islam ‎kepada penduduk yang baru masuk Islam.‎
Pada masa khalifah Usman kedudukan peradaban Islam tidak jauh berbeda demikian ‎juga pendidikan Islam tidak jauh berbeda dengan masa sebelumnya. Para sahabat ‎diperbolehkan dan diberi kelonggaran meninggalkan Madinah untuk mengajarkan ‎ilmu-ilmu  yang dimiliki. Dengan tersebarnya sahabat-sahabat besar keberbagai ‎daerah meringankan umat Islam untuk belajar Islam kepada sahabat-sahabat yang ‎tahu banyak ilmu Islam di daerah mereka sendiri atau daerah terdekat.‎
Pada masa ini pendidikan Islam adalah pembudayaan ajaran agama Islam ke dalam ‎lingkungan budaya bangsa-bangsa disekitar jazirah arab, yang berlangsung bersamaan ‎dan mengikuti berkembangnya wilayah kekuasaan Islam. Proses pengembangan ‎pendidikan Islam pada masa ini sebagian besar memang diwarnai oleh pengajaran ‎atau pembudayaan Al-qur’an dan sunnah ke dalam lingkungan budaya bangsa-bangsa ‎secara luas pula. Para khalafaur Rasyidin dan sahabat adalah pelaku utama dalam ‎proses pendidikan Islam masa ini, yang kemudian digantikan oleh para tabi’in. namun ‎berkembang sebagaimana masa-masa sesudahnya. Begitu pula dalam hal pendidikan ‎Islam tidak jauh berbeda dengan masa Nabi Muhammad SAW yang menekankan ‎pada pengajaran baca tulis dan ajaran-ajaran Islam disebabkan oleh perhatian umat ‎Islam terhadap perluasan wilayah Islam dan terjadinya pergolakan politik, khususnya ‎dimasa Ali bin Abu Thalib.‎
d)‎ Pada masa umayyah
Pada masa dinasti Umayyah pola pendidikan bersifat desentrasi,. Kajian ilmu yang ‎ada pada periode ini berpusat di Damaskus, Kufah, Mekkah, Madinah, Mesir, ‎Cordova dan beberapa kota lainnya, seperti: Basrah dan Kuffah (Irak), Damsyik dan ‎Palestina (Syam), Fistat (Mesir). Diantara ilmu-ilmu yang dikembangkannya, yaitu: ‎kedokteran, filsafat, astronomi atau perbintangan, ilmu pasti, sastra, seni baik itu seni ‎bangunan, seni rupa,dll.‎
Ada dinamika tersendiri yang menjadi karakteristik pendidikan Islam pada waktu itu, ‎yakni dibukanya wacana kalam (baca: disiplin teologi) yang berkembang ditengah-‎tengah masyarakat. Sebagaimana dipahami dari konstitusi sejarah Bani Umayyah ‎yang bersamaan dengan kelahirannya hadir pula tentang orang yang berbuat dosa ‎besar, wacana kalam tidak dapat dihindari dari perbincangan kesehariannya, ‎meskipun wacana ini dilatarbelakangi oleh faktor-faktor politis. Perbincangan ini ‎kemudian telah melahirkan sejumlah kelompok yang memiliki paradigmas berpikir ‎secara mandiri.‎
Pola pendidikan pada periode Bani Umayyah telah berkembang jika dilihat dari ‎aspek pengajarannya, walaupun sistemnya masih sama seperti pada masa Nabi ‎dan khulafaur rasyidin. Pada masa ini peradaban Islam sudah bersifat internasional ‎yang meliputi tiga benua, yaitu sebagian Eropa, sebagian Afrika dan sebagian besar ‎Asia yang kesemuanya itu dipersatukan dengan bahasa Arab sebagai bahasa resmi ‎Negara.‎
e)‎ ‎‘pada masa abbasiyah‎
Dalam catatan sejarah, pendidikan pada masa dinasti abbasiyah sudah lebih maju dan ‎berkembang dibandingkan pada masa dinasti umayyah. Pada saat itu bagdhad ‎menjadi pusat  ilmu pengetahuan, kemudian menjalar ke kota Kufah dan Basrah  di ‎Mesopotamia, Isfahan dan Nisyafur di Persia, Bukhara dan Samarkand di Transoxia, ‎Kairo di Mesir, Tunis, Toledo dan Cordova di Andalusia.‎
Popularitas daulah Abbasiyah mencapai puncaknya di zaman khalifah HarunAl-‎Rasyid (786-809 M) dan puteranya Al-Ma’mum (813-833 M). Kekayaan ‎yangdimanfaatkan Harun Arrasyid untuk keperluan sosial, rumah sakit, ‎lembagapendidikan, dokter, dan farmasi didirikan, pada masanya sudah terdapat ‎paling tidaksekittar 800 orang dokter. Disamping itu, pemandian-pemandian umum ‎jugadibangun. Tingkat kemakmuran yang paling tinggi terwujud pada zaman khalifah ‎ini.Kesejahteraan sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan ‎sertakesusasteraan berada pada zaman keemasannya.pada masa inilah Negara ‎islammenempatkan dirinya sebagai Negara terkuat dan tak tertandingi.Abbasiyah ‎yaitu:‎
‎•Madrasah yang terkenal ketika itu adalah madrasah Annidzamiyah, yang‎
didirikan oleh seorang perdana menteri bernamaNidzamul Muluk (456-486M). ‎Bangunan madrasah tersebut tersebar luas di kota Bagdad, Balkan, Muro,Tabaristan, ‎Naisabur dan lain-lain.‎
‎•Kuttab, yakni tempat belajar bagi para siswa sekolah dasar dan menengah.‎
‎•Majlis Munadharah, tempat pertemuan para pujangga, ilmuan, para ulama,‎
cendikiawan dan para filosof dalam menyeminarkan dan mengkaji ilmu yang
mereka geluti.‎
‎•Darul Hikmah, gedung perpustakaan pusat.2‎

B.‎ Jawab ‎
Lembaga-lembaga pendidikan yang didirikan pada  pada masa masa rosulullah saw. ‎Yaitu berupa masjid,suffah dan halaqoh. Pada masa khulafaur rosydin lembaga-lembaga ‎pendidikan tidak jauh berbeda dari masa rosullullah saw. yaitu berupa ‎masjid,suffah,halaqoh, dan kuttab atau maktab,,selanjutnya pada masa bani umayyah ‎disinilah mulai banyak didirikan lembaga-lembaga yaitu diantarnya, madrasah ‎mekah,madrasah madinah,madrasah kuffah,madrasah kuffah,madrasah ‎damsyik(syam),madrsah fistat(mesir).selanjutnya pada masa abbasiyah lembaga-lembaga ‎pendidikanb lebih maju yaitu diantaranya. Madrasah baitul hikmah,madrasah ‎nidhamiyyah,majlis munadaroh,rumah sakit,gedung perpustakaan.‎
C.‎ Jawab ‎
Pada masa rosulullah sisitem pendidikan lebih bertumpu kepada rosulullah adapun ‎metode yang dipakai yaitu seperti ceramah dan contoh yang teladan,pada masa ‎khulafaur rosyidin metode-metode yang digunakan yaitu dengan membaca,menulis dan ‎menghafalkan,diskusi atau musyawaroh, sedangkan pada masa umayyah dan ‎abbasiyah,tidak bjauh beda dari sebelumnya yaitu menulis,ceramah, menghafal,diskusi ‎kelompok,halaqoh,halaqoh dan lain sebagainya.‎

‎3)‎ Jawab
a.‎ Pada masa nabi adam
Kelemahannya Nabi Adam yang walaupun ia telah menjadi manusia ‎yang sempurna ‎dan dikurniakan kedudukan yang istimewa di syurga ia tetap tidak terhindar dari ‎sifat-‎sifat manusia yang lemah itu.Ia telah lupa dan melalaikan peringatan Allah kepadanya ‎‎tentang pohon terlarang dan tentang Iblis yang menjadi musuhnya dan musuh seluruh ‎‎keturunannya, sehingga terperangkap ke dalam tipu daya dan terjadilah pelanggaran ‎pertama ‎yang dilakukan oleh manusia terhadap larangan Allah.‎
Sedangkan kelebihannya adalah Bahawasanya seseorang yang telah terlanjur ‎melakukan maksiat dan berbuat dosa ‎tidaklah ia sepatutnya berputus asa dari rahmat ‎dan ampunan. ‎
Dan dan kita harus menjauhi sifat sombong dan congkak dan selalu menjalani perintah ‎allah.‎
Solusinya adalah bahwasannya manusia ini harus pandai-pandai mengendalikan diri ‎dan menahan hawa nafsu dan mungkin ketika waktu itu nabi adam melakukan puasa ‎mungkin tidak akan sampai kejadian seperti itu,‎
b.‎ Pada masa rosulullah saw.‎
Kelemahan pada masa rosullah saw yaitu pendidikan lebih banyak bertumpu kepada ‎rosullah sehingga para sahabat yang jauh dengan rosullah akn sedikit ketinggalan ‎informasi disbanding yang dekat. Selain belum ada pembagian jenjang atau kelas.‎
Sedangkan kelebihannya adalah dimana rosullah saw mengajar dan memberi contoh ‎teladan yang baik bagi para sahabat dan terjadi hubungan langsung antara ara sahabat ‎dan rosulullah sehinga ini berpengaruh pada karakter sahabat.‎
Solusinya adalah bagaimana para sahabat harus mendekatkan diri kepada rosulullah ‎kepada rosulullah dan banyak bertanya sehingga ketinggalan apa-apa yang telah ‎disampaikan rosullah saw.‎
c.‎ Pada masa umayyah
Kelemahan Pada masa umayyah pendidikan besifat desentrasi yaitu bersifat otonomi ‎daerah sehingga ini akan menyulitkan pemerintah pusat mengontrol pendidikan yang ‎ada. Dan sitem pengajaran masih tidak jauh berbeda dengan masa khulafaur rosydin.‎
Adapun kelebihannya yaitu Pemerintah dinasti Umayyah menaruh perhatian dalam ‎bidang pendidikan. Memberikan dorongan yang kuat terhadap dunia pendidikan ‎dengan penyediaan sarana dan prasarana.  sudah ada tingkat pengajaran dan sudah ‎dibangun beberapa lembaga pendidikan seperti madrasah mekah,madrasah ‎madinah,madrasah kuffah,madrasah kuffah,madrasah damsyik(syam),madrsah ‎fistat(mesir).‎
Solusinya adalah turun tangannya pemerintah pusat dengat mengontrol dan mengawasi ‎serta menyediakan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh lembaga pendidikan ‎yang ada di daerah dan serta memberi pelatihan-pelatiahan kepada guru-guru untuk ‎mengajar dengan metode yang baik.‎
d.‎ Pada masa abbasiyah
Kelemahan pada masa ini yaitu terjadinya terjadi perebutan kekuasaan antara keluarga ‎bani abbasiyah dan banyak pembrontakan serta konflik keagamaan yang sangat ‎berpengaruh pada dunia pendidikan dan akibat itu pendidikan kurang mendapat ‎perhatian sehingga mempelambat pada kemjuan dunia pendidikan
Adapun kelebihannya yaitu sudah berdiri madrasah madrasa seperti madrasah ‎nidhmiyah dan sudah banyak perpustakaan yang besar dan banyaknya buku-buku ‎yang diterjemahkan dalam bahsa arab sehingga ini akan mempermudah untuk ‎mempelajarinya.‎
Solusinya adalah bagaimana kita harus menjaga perdamain dan pemerintah pusat lebih ‎memusatkan perhatiannya pada dunia pendidikan sehingga nantinya pendidikan akan ‎lebih maju dan secara otomatis Negara akan maju juga.‎













[Read More...] - soal soal UTS sejarah pendidikan islam

30 April 2011

MATERI HADITS TARBAWI

MATERI HADITS TARBAWI
No
Tema/Hadits

1
Kewajiban dan Menuntut Ilmu


قال النبي صلى الله عليه وسلم طلب العلم فريضة على كل مسلم (ابن ماجه)
1

عن أنس بن مالك قال : قال النبي صلعم اطلبوا العلم ولو بالصين (ابن عبد البار والبيهقي)
2

قال النبي صلعم اطلب العلم من المهد إلى اللحد
3
2
Tujuan Mencari Ilmu


عن أبي الدرداء قال سمعت رسول الله صلعم يقول من سلك طريقا يبتغي فيه علما سهل الله له طريقا إلى الجنة وإن الملائكة لتضع أجنحتها لطالب العلم رضا بما صنع. وإن العالم ليستغفر له مَن في السماوات ومن في الأرض حتى حيتان في الماء (أبو داود)
1

عن معاوية عن النبي صلعم قال : من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين ويلهمه رشده (البخاري و مسلم)
2

سلوا الله علما نافعا وتعوّذوا من علم لاينفع (ابن ماجه)
3

        قال النبي صلعم أفضل الصجقة ان يتعلّم المرء المسلم علما ثم يعلمه أخاه المسلم (ابن ماجه)

4

عن ابن مسعود قال. قال رسول الله صلعم من سأل عن علم فكتمه الجم يوم القيامة بلجام من النار (أبو داود والترمذي)
5

عن أبي هريرة قال. قال النبي صلعم من تعلم العلم ليباهي به العلماء أو يماري به السفهاء أو بصرف به وجوه الناس أدخله الله دهنم (ابن ماجة)
6

قال النبي صلعم من ازداد علما ولم يزدد هدى لم يزدد من الله إلا بعدا.

7

اللهم إنى أعوذ بك من علم لاينفع وقلب لا يخشع وعمل لا يرفع ودعاء لا يسمع
8
3
Kedudukan Ilmuan


عن أبي الدرداء، قال النبي صلعم فضل العالم على العابد كفضل القمر على سائرالكواكب وإن العلماء ورثه الأنبياء وإن الأنبياء لم يورثوا دينارا ولا درهاما إنما ورثوا العلم فمن أخذه أخذ بحَظّ وافر (أبو داود والترميذي)
1

عن عبد الله بن عمرو قال. قليل العلم خير من كثير العبادة وكفى بالمرء فقها إذا عبد الله وكفى بالمرء جهلا إذا أعجب برأيه (الطبراني)
2

عن أبي الدرداء وأبي هريرة قالا لباب يتعلمه الرجل أحب إليّ من ألف ركعة تطوعا قالا : قال رسول الله صلعم إذا جاء الموت لطالب العلم وهو على هذه الحالة مات وهو شهيد (البزّار والطبراني)
3
4
Hakekat Pendidikan


عن أبي هريرة قال رسول الله صلعم كل مولود يولد على الفطرة فأبواه يهودانه أو ينصرانه أو يمجسانه (البخاري)
1

عن عائشة سألت عن أخلاق رسول الله صلعم قالت كان خلقه القرآن.
2

قال رسول الله صلعم أدّبني ربي فأحسن تأديبي (عسكري)
3

أمرنا رسول الله صلعم أن ننزل الناس منازلهم (مسلم)
4

قال النبي صلعم المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل. قال النبي صلعم المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل.
5


5
Metode dan Etika Pembelajaran




6
Materi Pendidikan: Keimanan


عن ابن عباس قال رسول الله صلعم افتحوا على صبيانكم أول كلمة لاإله إلا الله (الحكم)
1

عن ابن عباس قال النبي صلعم : اعملوا بطاعة الله والتقوا معاصي الله ومُرُوا أولادكم بامتثال الأوامر واجتناب النواهي فذلك وقاية لهم ولكم من النار (ابن المنذر)
2

عن علي عن النبي صلعم قال : أدّبوا أولادكم على ثلاث خصال حبّ نبيِّكم وحب آل بيته وتلاوة القرآن فإن حملة القرآن في ظل عرش الله يوم لاظل إلا ظله مع أنبيائه وأصفيائه (الطبراني)
3
7
Materi Pendidikan: Moral


عن عبد الله بن عمرو بن العاس صال رسول الله صلعم قال : أربع مَنْ كُنَّ فيه كان منافقا خالصا ومن كان فيه خصلة منهن كان فيه خصلة من النفاق حتى يدعها إذا اؤتمن خان وإذا حدذ كذب وإذا عاهد غدر وإذا خاصم فجر (البخاري ومسلم)

1

قال النبي صلعم ليس المؤمن بالطعّان ولا اللعّان ولا الفاحش ولا البذيئ (الترميذي)
2

عن معاذ بن جبل مرفوعا إياكم والتنعّم فإن عباد الله ليسوا بالمتنعّمين (أحمد وأبو نعيم)
3

عن ابن عباس قال رسول الله صلعم لا يخلون أحدكم بامرأة إلا مع ذي محرم (البخاري ومسلم).
4
8
Materi Pendidikan: Fisik


قال رسول لله صلعم ما ملأ آدمي وعائ شرا من بطنه بحسب ابن آدم لُقَيْمات يقمن صلبه فإن كان لابد فاعلا فثلث لطعامه وثلث لشرابه وثلث لنفسه (أحمد والترميذي)
1

عن ابن عباس قال رسول الله صلعم لا تشربوا واجدا كشرت البعير ولكن اشربوا مثنى وثلاث وسموا إذا أنتم شربتم واحمدوا إذا أنتم رفعتم (الترمذي)
2

عن أبي قتادة قال أن النبي صلعم نهى أن يتنفس في الإناء أو ينفح فيه (الترميذي)
3

قال رسول الله صلعم فرّ من المجذوم فرارك من الأسد (البخاري)
4

قال رسول الله صلعم كل شيئ ليس من ذكر الله فهو لهو أو سهو إلا أربع خصال : مشي الرجل بين الغرضين (للرمي) وتأديبه فرسه وملاعبته أهله وتعليمه السباحة (الطبراني)
5

قرأ رسول الله صلعم قوله تعالى وأعدوا لهم ما استطعتم من قوة فقال : ألا إن القوة الرمي 3x (مسلم)    
6
9
Materi Pendidikan: Rasio


عن أبي هريرة قال : قال رسول الله صلعم إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث : صدقة جارية أو علم ينتفع به أو ولد صالح يدعو له (مسلم)
1

قال النبي صلعم تفكروا في خلق الله ولا تفكروا في الله فإنكم لن تقدروا قدره.
2


10
Materi Pendidikan: Kejiwaaan


    قال النبي صلعم المؤمن القوي خير وأحب إلى الله من المؤمن الضعيف (مسلم)
1

قال رسول الله صلعم المؤمن آلف مألوف ولا خير فيمن لا يألف ولايؤلف وخير الناس أنفعهم للناس (الحاكم)
2

قال رسول الله صلعم لايزال الناس بخير ما لم يتحاسدوا (الطبراني)
3

قال النبي صلعم لكل دين خلق وخلق الإسلام الحياء (مالك)
4
11
Materi Pendidikan: Sosial


عن أبي هريرة قال : قال رسول الله صلعم من نفّس عن مسلم كربة من كرب الدنيا نفس الله عنه كربة من كرب يوم القيامة ومن يسّر على معسر يسر الله عليه في الدنيا والآخرة والله في عون العبد من كان العبد في عون أخيه (مسلم)
1

عن النعمان بن يشير قال : قال رسول الله صلعم ترى المؤمنين في تراحمهم وتوادهم وتعاطفهم لمثل الجسد إذا الشتكى عضو تداعى سائر جسده بالسهر والحمى (البخاري)
2

a. Penanaman Dasar Akhlak yang mulya


    قال النبي صلعم لايؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه
1

قال النبي صلعم الراحمون يرحمهم الله ارحموا من في الأرض يرحمكم من في السماء
2

b. Keberanian


قال النبي صلعم أفضل الجهاد كلمة حق على سلطان الجائر.
1

c. Menghormati orang tua


عن عبد الله بن عمرو بن العاص، قال النبي صلعم : رضا الله في رضا الوالين وسخط الله في سخط الوالدين
1

d. Kepada saudara


قال رسول الله صلعم من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليصل رحمه

1

قال النبي صلعم من أحب أن يبسط له في رزقه وأن يسأله في أثره فليصل رحمه
2

قال النبي صلعم لايدخل الجنة قاطع الرحم
3

e. Kepada tetangga


قال رسول الله صلعم من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم جاره
1

f. Kepada guru


عن أبي هريرة : تواضعوا لمن تتعلمون منه (الطبراني)
1

g. Teman


قال النبي صلعم إياك وقرين السوء فإنك به تعرف (ابن عساكر)
1

قال النبي صلعم المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل (الترميذي)
2
12
Pendidikan seks


a. Tidak boleh berjabat tangan laki dan perempuan bukan muhrim


عن عائشة قالت ما مست يد رسوله صلعم يدا امرأة في المبايعة قط وإنما مبايعتها كانت كلاما (البخاري)
1

b. Tidak boleh berduaan


قال رسول الله صلعم ألا لا يخلون رجل بامرأة وتسافرون امرأة إلا ومعها ذو محروم (الشيخان)
2



c. Menjaga mata


عن عبد الله بن مسعود عن رسول الله صلعم قال عز وجل النظرة سهم من سهام إبليس من تركها من مخافتى أبدلته إيمانا يجد حلاوته في قلبه (الطبراني والحاكم)
1

عن إمامة قال النبي صلعم ما من مسلم ينظر إلى محاسن امرأة ثم يغض بصره إلا أحدث الله له عبادة يجد حلاوتها في قلبه (أحمد والطبراني)
2

d. Bagian-bagian yang berzina


عن أبي هريرة قال النبي صلعم كتب على ابن آدم نصيبه من الزنا فهو مدرك لا محالة العينان زناهما النظر والأذنان زنا هما الاستماع واللسان زناه الكلام واليد زناها البطش والرجل زناها الخطي والقلب يهوى ويتمنى ويصدق ذلك الفرج أو يكذبه (الشيخان)
1

عن جرير قال : سألت رسول الله صلعم عن نظرالفجاءة فقال اصرف بصرك (مسلم)
2

e. Pandangan


قال النبي صلعم لا ينظر الرجل إلى عورة الرجل لا المرأة إلى عورة المرأة (مسلم)
1

احفظ عورتك إلا من زوجتك (أصحاب السنن)
2

قال النبي صلعم ما بين السرة والركبة عورة (الحاكم)
3

f. Membawa istri ke pemandian Umum


قال  النبي صلعم من كان يؤمن بالله واليوم الآخرة فلايدخل حليلته الحمام (النسائي والترميذي)
1
13
A. Pendidikan sebelum kelahiran





B. Pendidikan setelah kelahiran


     a. Adzan dan Iqomah ketika anak lahir


عن أبي رافع قال : رأيت رسول الله صلعم أذّن في أذن الحسن بن علي حين ولدته أمه (داود والترميذي)
1

عن الحسن بن علي عن النبي صلعم من ولد له مولود فأذن في أذنه اليمنى وأقام في أذنه اليسرى لم تضره أم الصبيان (البيهاقي)
2

عن أبي بردة عن أبي موسى قال : وُلد لي غلام فأتيته النبي صلعم فسماه إبراهيم وحنكه بتمرة ودعا له بالبركة ودفعه إليّ (صحيحين)
3

      b. Mencukur Rambut


عن جعفر بن محمد عن أبيه قال : وزنت فاطمة رضي الله عنها شعر رأس حسن وحسين وزينب وأم كلثوم فتصدقت بزنة ذلك فضة (مالك)
1

      c. Aqiqoh


عن عبد الله بن أبي بكر قال : عقّ رسول الله صلعم عن الحسن شاة وقال : يافاطمة احلقي رأسه وتصدقى بزنة شعره فضة فورنتْه فكان وزنه درهما أو بعض درهم (ابن اسحاق)
1

عن سمرة قال : قال رسول الله صلعم كل غلام رهين بعقيقته تذبح عنه يوم سابعه ويسمى فيه ويحلق رأسه (أصحاب السنن)
2

عن أبي الدرداء قال : قال رسول الله صلعم انكم تدعون يوم القيامة بأسمائكم وأسماء آبائكم فأحسنوا أسماءكم (داود)
3



عن ابن عمر قال : قال رسول الله صلعم إن أحب أسماءكم إلى الله عز وجل عبد الله وعبد الرحمن (مسلم)
4
14
Pendidikan Untuk Perempuan


قال النبي صلعم الجنة تحت أقدام الأمهات
1

قال النبي صلعم فاستوصوا بالنساء خيرا
2

جاءت امرأة إلى رسول الله صلعم فقالت يارسول الله ذهب الرجال بحديثك فاجعل لنا من نفسك يوما ونأتيك فيه تعلمنا مما علّمك الله. فقال اجتمعن في يوم كذا وكذا...... (البخاري)
3
15
Pendidikan berperspektif jender

[Read More...] - MATERI HADITS TARBAWI

STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI (SPE)

STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI (SPE)

1.      Konsep SPI

Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar sisea dapat menguasai materi pelajaran secara optimal (strategi pembelajaran langsung direct instruction).
Karakteristik:
Dilakukan dengan menyampaikan materi pelajaran secara verbal.
Materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi
Tujuan utama pembeljaran adalah penguasaan terhadap materi itu sendiri

2.      Prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran ekspositori

Berorientasi pada tujuan
Sebelum strategi diterapkan, guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur karena tujuan yang spesifik memungkinkan guru untuk mengontrol efektivitas penggunaan strategi pembelajaran.
Prinsip komunikasi
Sistem Komunikasi dikatakan efektif apabila pesan dapat ditangkap oleh penerima pesan secara utuh dan sebaliknya dikatakan tidak efektif apabila penerima pesan tidak dapat menangkap setiap pesan yang disajikan.
Prinsip kesiapan
Dalam hukum belajar koneksionisme, setiap individu akan merespon dengan cepat dari setiap stimulus manakala dirinya telah memiliki kesiapan.
Prinsip berkelanjutan
Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mau mempelajari meteri pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya berlangsung pada saat itu, akan tetapi juga untuk waktu selanjutnya.

3.      Keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran ekspositori
Keunggulan
-          Guru dapat mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sejauh mana sisiwa menguasai materi yang disampaikan.
-          Sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
-          Digunakan untuk siswa dengan ukuran jumlah besar
Kelemahan
-          Hanya mungkin dikunakan untuk siswa dengan kemampuan mendengan dan menyimak secara baik.
-          Tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, pegetahuan, minat, bakat, dan perbedaan gaya belajar.
-          Akan sulit mengembangkan kemempuan peserta dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, dan kemampuan berpikir kritis
-          Keberhasilan sangat tergantung dengan apa yang dimiliki guru.
-          karena komunikasi hanya satu arah, maka pengetahuan yang dimiliki siswa hanya terbatas apa yang disampaikan oleh guru tersebut.

[Read More...] - STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI (SPE)

27 Maret 2011

materi psikologi pendidikan

arti penting psikologi pendidikan
  1. mengarahkan perkembangan anak didik
  2. membantu adaptasi anak didik
  3. menentukan PBM yang efektif
  4. memahami kesulitan2 belajar
  5. bekal memahami gejala-gejala kejiwaan dalam PBM
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Faktor yang mempengaruhi perkembangan
  1. pemabwaan(nativisme: schopenhauer)
  2. lingkungan(empiris/ tabularasa:john locke)
  3. gabungan(convergensi: william stern)
langeveld menyatakan bahwa perkembangan individu berdasar pada faktor
  • biologis
  • ketidakberdayaan
  • perlindungan/keamanan
  • penjelajahan
teori dan hukum perkembangan
  1. hukum irama dan tempo perkembangan
  2. masa peka
  3. rekapitulasi
  4. masa menentang
  5. penjelajahan/penemuan
ciri-ciri perkembangan
  1. directional: terlibat dalam hampi semua t.l(berbahasa)
  2. cumulativ tergantung pada kemampuan sebenarnya
  3. mampu membedakan respon sesuaib dengan perangsangnya:(menangis:







[Read More...] - materi psikologi pendidikan

10 Maret 2011

Sejarah Pendidikan Islam Sejak Nabi Adam

SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM

Kata sejarah dalam bahasa Arab disebut tarih , yang menurut bahasa artinya ketentuan ‎masa, sedang menurut istilah berarti “keterangan yang telah terjadi pada masa lampau atau pada ‎masa sekarang”, dan dalam bahasa Inggris sejarah disebut history, yang berarti “pengalaman masa ‎lampau dari pada umat manusia” (the past experience of mankind), sayyid quttub juga ‎mengatakan bahwa sejarah bukanlah peristiwa—peristiwa ,melainkan tafsiran peristiwa –‎peristiwa itu, maka sejarah pendidikan Islam adalah keterangan -keterangan mengenai ‎pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam dari waktu ke waktu yang lain,sejak jaman ‎lahirnya islam sampai sekarang

Oleh karena itu, Sejarah Pendidikan Islam dimulai sejak sebelum diutusnya nabi ‎Muhammad SAW ke dunia, yakni sejak nabi Adam pun Pendidikan Islam telah ada, akan tetapi ‎banyak para sejarawan seperti Harun Nasution berpendapat bahwa pendidikan Islam dimulai ‎sejak diutusnya nabi Muhammad SAW ke dunia dengan membawa ajaran Islam , kedua ‎pendapat ini tidak salah akan tetapi penulis lebih sependapat bahwa pendidikan Islam dimulai ‎sejak nabi Adam diturunkan kebumi, karena pesan substansial yang disampaikan oleh pendidikan ‎Islam adalah nilai-nilai ke—Tauhidan, dan semenjak nabi Adam telah disampaikan nilai –nilai ‎ketauhidan kepada Manusia, hanya saja pada saat itu Islam belum diverbalkan sehingga ini yang ‎menjadi pemicu perbedaan tersebut. ,seperti di dalam alqura’an surat Al-baqoroh ayat 30-38.‎
‎     ‏
Artinya :‎
‎30. ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak ‎menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak ‎menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan ‎menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan ‎mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ‎ketahui."‎
‎31. dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian ‎mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-‎benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"‎
‎32. mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang ‎telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha ‎Bijaksana[35]."‎
‎33. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka Nama-nama benda ini." Maka ‎setelah diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah ‎sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan ‎mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"‎
‎34. dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: "Sujudlah[36] kamu kepada ‎Adam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia Termasuk ‎golongan orang-orang yang kafir.‎
‎35. dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah ‎makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu ‎dekati pohon ini[37], yang menyebabkan kamu Termasuk orang-orang yang zalim.‎
‎36. lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu[38] dan dikeluarkan dari Keadaan ‎semula[39] dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, ‎dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ‎ditentukan."‎
‎37. kemudian Adam menerima beberapa kalimat[40] dari Tuhannya, Maka Allah menerima ‎taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.‎
‎38. Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! kemudian jika datang petunjuk-Ku ‎kepadamu, Maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas ‎mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati".‎

Surat al-a’raf ayat 19-20‎

Artinya ‎
‎19. (dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta ‎makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu ‎berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua Termasuk orang-orang yang zalim."‎
‎20. Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk Menampakkan kepada ‎keduanya apa yang tertutup dari mereka Yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak ‎melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi Malaikat ‎atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)".‎

Menurut Al-Imam At-Thabari dalam Tarikhnya bahwa Mujahid meriwayatkan keterangan ‎Abdullah bin Abbas bin Abdul Mutthalib yang mengatakan : ”Adam diturunkan dari surga ke ‎bumi di negeri India.” Abu Shaleh meriwayatkan juga dari Ibnu Abbas yang menerangkan bahwa ‎Hawa diturunkan di Jeddah (Arab : Nenek perempuan) yang merupakan bagian dari Makkah. ‎Kemudian dalam riwayat lain At-Thabari meriwayatkan lagi bahwa iblis diturunkan di negeri ‎Maisan, yaitu negeri yang terletak antara Basrah dengan Wasith. Riwayat lain menyebutkan, ‎Adam diturunkan di bukit Shafa dan Siti Hawa di bukit Marwah. Sedangkan riwayat lain ‎menyebutkan Adam AS diturunkan di antara Makkah dan Thaif. Ada pula yang berpendapat ‎Adam di turunkan di daerah India, sementara Hawa diturunkan di Irak.
Al-quran sendiri tidak menerangkan secara jelas dimana Adam dan Hawa diturunkan. Alquran ‎hanya menjelaskan tentang proses diturunkanya Adam dan Hawa ke bumi. Lihat Al-Baqarah ‎‎[2]:30-38 dan Al-A’raaf [7]:11-25.‎

Setelah kita sedikit mengulas tentang kisah nabi Adam didalamnya banyak terndapat ‎suatu nilai pendidikan yaitu di antaranya Bahawasanya hikmah yang terkandung dalam perintah-‎perintah dan larangan-larangan Allah dan dalam apa yang diciptakannya kadangkala tidak atau ‎belum dapat dicapai oelh otak manusia bahkan oleh makhluk-Nya yang terdekat sebagaimana ‎telah dialami oleh para malaikat tatkala diberitahu bahawa Allah akan menciptakan manusia - ‎keturunan Adam untuk menjadi khalifah-Nya di bumi sehingga mereka seakan-akan berkeberatan ‎dan bertanya-tanya mengapa dan untuk apa Allah menciptakan jenis makhluk lain daripada ‎mereka yang sudah patuh rajin beribadat, bertasbih, bertahmid dan mengagungkan nama-Nya.‎
Bahawasanya manusia walaupun ia telah dikurniakan kecergasan berfikir dan kekuatan ‎fizikal dan mental ia tetap mempunyai beberapa kelemahan pada dirinya seperti sifat lalai, lupa ‎dan khilaf.Hal mana telah terjadi pada diri Nabi Adam yang walaupun ia telah menjadi manusia ‎yang sempurna dan dikurniakan kedudukan yang istimewa di syurga ia tetap tidak terhindar dari ‎sifat-sifat manusia yang lemah itu.Ia telah lupa dan melalaikan peringatan Allah kepadanya ‎tentang pohon terlarang dan tentang Iblis yang menjadi musuhnya dan musuh seluruh ‎keturunannya, sehingga terperangkap ke dalam tipu daya dan terjadilah pelanggaran pertama ‎yang dilakukan oleh manusia terhadap larangan Allah.‎
Bahawasanya seseorang yang telah terlanjur melakukan maksiat dan berbuat dosa ‎tidaklah ia sepatutnya berputus asa dari rahmat dan ampunan Tuhan asalkan ia sedar akan ‎kesalahannya dan bertaubat tidak akan melakukannya kembali.Rahmat allah dan maghfirah-Nya ‎dpt mencakup segala dosa yang diperbuat oleh hamba-Nya kecuali syirik bagaimana pun besar ‎dosa itu asalkan diikuti dengan kesedaran bertaubat dan pengakuan kesalahan.

Sifat sombong dan congkak selalu membawa akibat kerugian dan kebinasaan.Lihatlah Iblis yang ‎turun dari singgahsananya dilucutkan kedudukannya sebagai seorang malaikat dan diusir oleh ‎Allah dari syurga dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat kepada dirinya hingga ‎hari Kiamat karena kesombongannya dan kebanggaaannya dengan asal-usulnya sehingga ia ‎menganggap dan memandang rendah kepada Nabi Adam dan menolak untuk sujud ‎menghormatinya walaupun diperintahkan oleh Allah s.w.t.‎
Dari sedikit penjelasan penjelsan diatas bias kita simpulkan bahwasannya  

Pendidikan Islam yang berlangsung sebelum Nabi Muhammad di utus kebumi dan memilki ‎orientasi penanaman nilai—nilai ketauhidan, seperti yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS, Nabi ‎Musa AS, Nabi Nuh AS, Nabi Isa AS dan para Nabi yang lain, akan tetapi pada masa mereka ‎Pendidikan Islam hanya di sampaikan kepada Umat beliau saja, dan ini sesuai dengan peran ‎mereka, beda halnya dengan pada Masa Nabi Muhammad Pendidikan Islam disampaikan kepada ‎semua Umat, hal ini senada dengan Firman Allah “Inna Arsalnaka Illa Rahmatan Lil Alamin”,‎

[Read More...] - Sejarah Pendidikan Islam Sejak Nabi Adam

14 Februari 2011

SEJARAH PERKEMBANGAN FIQH PADA MASA (KHULAFA RASYIDIN)

Khulafaur Rasyidin adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebutkan empat orang pimpinan tertinggi umat Islam yang berturut-turut menggantikan kedudukan Nabi Muhammad Saw sebagai kepala negara,yaitu Abu Bakar (w. 13 H), Umar bin Khattab (w. 23 H),Usman bin Affan (w. 35 H)dan Ali bin Abi Thalib (w. 40H). Sebutan tersebut diberikan-kepada mereka, selainberhubungan dengan sifat rasyad atau rusyud yang diangap selalu menyertai tindakan dan kebijakan yangmereka lakukan juga dengan ungkapan yang tersebut didalam hadis Nabi Saw.

1) Abu Bakar Ash-Shiddiiq

Beliau adalah ahli hokum yang tinggi mutunya.ia memerintah dari tahun 632 sampai 634M.dan sebelum masuk islam beliau terkenal sebagai orang yang jujur dan di segani.banyak tindakannya yang perlu dicatat dalam sejarah namun yang penting dalam hal ini,pidato pelantikannya yang antara lain berbunyi sebagai berikut: “aku telah kalian pilih sebagai kholifah,kepala Negara,tetepi aku bukanlah yang terbaik diantara kita sekalian.karna itu jika aku malakukan sesuatu yang benar ikuti dan bantulah aku,tetapi jika aku melakukan kesalahan,perbaikilah,sebab menurut pendapatku,menyatakan yang benar adalah amanat,membohongi rakyat adalah penghianatan”selanjutnya beliau berkata. “ikutilah perintahku selama aku mengikuti perintah allah dan rosulnya.jika aku tidak mengikuti perintah allah dan rosulnya,kalian berhak untuk tidak patuh kepadaku dan akupun tidak akan menuntut kepatuhan kalian.Pada masa ini disebut masa penetepan tiang-tiang (da’aa’im).dengan memerangi orang-orang yang murtad mutanabbi dan pembangkang penyerahan zakat. Di masa ini pula dikumpulkan Al-Qur’an pada satu mushaf.

2) Umar Ibn Khatab

Setelah abu bakar meninggal dunia,umar menggantikan kedudukannya sebagai kholifah ke-2.pemerintahan umar bin khattab berlangsung dari tahum 634 sampai tahun 644M.Pada masa ini telah bisa menyusun administrasi pemerintahan menetapkan pajak.kharaj atas tanah subur yang dimiliki oleh orang non muslim,menetapkan peradilan,perkantoran,dan kalender penanggalan.
Umar dikenal sebagai imamul-mujtahidin. Di masanya beliau berijtihad.antara lain tidak menghukum pencuri dengan potong tangan karena tidak ada illat untuk memotongnya dan tidak memberi zakat kepada al-muallafatu quluubuhum,karena tidak ada ‘illah untuk memberinya.

3)UtsmanIbnAffan

Pemrintahan ustman bin affan ini berlangsung dari tahun 644 sampai tahun 656M.dimasa pemerintahannya perluasan daerah islam diteruskan ,kebarat sampai ke maroko,ketimur menuju india dan keutara bergerak kea rah konstantinopel.Pada zamanya telah diperintahkan Zaid Ibn Tsabit dan Abdullah Ibn Zubair. Sa’iid Ibn Al-Ash dan Abdurrahman Bin Harits untuk mengumpulkan Al-Qur’an dengan qiraah (dialek) yang satu dengan mushaf satu macam pula pada tahun 30 H./650M.

4) Ali bin Abi Thalib

Setelah Ustman meninggal dunia,orang-orang terkemuka memilih Ali bin Abi Tholib menjadi khalifah ke-4,ia memerintah dari tahun 656 sampai tahun 662M.Semasa pemerintahannya ali tidak banyak dapat berbuat untuk mengembangkan hokum islam,karena keadaan Negara tiadak stabil,disana-sini timbul bibit-bibit perpecahan yang serius dalam tubuh umat islam yang bermuara pada perang saudara yang kemudian menimbulkan kelompok-kelompok,diantaranya dua kelompok besar umat islam sekarang ini,yakni ahlus sunnah waljamaah(sunni),dan syi’ah pengikut ali bin abi thalib.
Dengan wafatnya Sayyidina Ali, berakhirlah masa Khulafa’ur-Rasyidin dalam perkembangan tasyri’ Islam. Pada masa ini sumber tasyri’ Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah Rasul yang disebut dengan nash atau naql,apabila ada masalah yang tidak jelas dalam nash,para sahabat pada zaman Khulafa’ur-Rasyidin,memakai ijtihad dengan berpegang kepada ma’quul an-nash dan mengeluarkan ‘illah atau hikmah yang dimaksud dari nash itu,kemudian menerapkan pada semua masalah yang sesuai dengan ‘illahnya dengan ‘illah pada yang dinash untuk mendapatkan hukum yang dicari,yang disebut dengan al-qiyaas,jika hukum yang dicari tidak ada nashnya,maka para sahabat bermusyawarah,yang disebut dengan al-ijmaa’. Para Ulama’ menyebutkan bahwa dari praktek khulafa’ur-Rasyidin itu terdapat perluasan dasar tasyri’ Islam disamping Al-Qur’an dan As-Sunnah terdapat juga Al-Qiyaas dan Al-Ijmaa’.

[Read More...] - SEJARAH PERKEMBANGAN FIQH PADA MASA (KHULAFA RASYIDIN)

13 Februari 2011

Penafsiran dan Fatwa pada Preode Khulafa al-Rasyidin

A. Kedudukan Fatwa Dan Hukum Islam

Perlu diketahui bahwa fatwa berpengaruh besar terhadap perkembangan hukum pada masa sahabat. Sebelum mengetahui pengaruh fatwa terhadap perkembangan hukum, terlebih dahulu kita perlu mengetahui beberapa persoalan penting yang dihadapi oleh para sahabat, diantaranya:
a. sahabat khawatir akan kehilangan Al-qur’an karena banyaknya sahabat yang hapal al-qur’an meninggal dunia dalam perang Yamamah .
b. sahabat takut akan terjadi pembohongan terhadap sunnah Rasulullah saw.
c..Sahabat khawatir umat islam akan menyimpang dari hukum islam.
d.    Sahabat menghadapi perkembangan kehidupan yang memerlukan ketentuan syari’at islam karena hal tersebut belum ditetapkan ketentuannya dalam Al-qur’an dan sunnah
Dalam menghadapi kekhawatiran –kekhawatiran diatas, Abu Bakar, atas usul umar, mengumpulkan Al-qur’an berdasarkan bahan-bahan yang ada, yaitu hapalan dan catatan. Sahabat yang paling intens keterlibatannya dalam pengumpulan Al-qur’an adalah Zaid bin Tsabit karena beliau adalah sekretaris Nabi Muhammad saw.
Disamping berkenaan dengan al-qur’an, persoalan yang dihadapi saat itu juga berkenaan dengan sunnah. Persoalaannya muncul dari dua arah, dari umat islam itu sendiri dan dari kaum munafiq. Umat islam telah melakukan kesalahan dan perubahan dalam sunnah tanpa bermaksud mengubahnya karena lupa atau keliru dalam menerima atau menyampaikannya. Sedangkan orang-orang munafiq sengaja melakukan pendustaan dan kebathilan dalam sunnah dengan maksud merusak agama islam.
Tindakan yang dilakukan para sahabat dalam periwayatan hadis adalah “kehati-hatian” dalam meriwayatkannya.Abu Musa pernah dimintai bukti (saksi) dalam meriwayatkan hadis oleh Umar bin Khattab.Selain hati-hati,sahabat juga melakukan “cegahan” penulisan hadis kepada rekan-rekannya,karena dikhawatirkan akan bercampur
dengan Al-Qur’an.
Sahabat,terutama khalifah,adalah pengganti Nabi dalam memimpin negara dan agama.Karena itu,mereka sering dihadapkan pada persoalan-persoalan baru yang dalam Al-Qur’an dan Sunnah belum ada ketentuannya.
Di bawah ini adalah salah satu wasiat Umar r.a. kepada seorang qadli (hakim) pada zamannya,yaitu Syuraih.
a. Berpeganglah kepada Al-Qur’an dalam menyelesaikan kasus.
b. Apabila tidak ditemukan dalam Al-Qur’an,hendaklah engkau berpegang kepada Sunnah.
c. Apabila tidak didapatkan ketentuannya dalam Sunnah,berijtihadlah.
Dari beberapa temuan diatas,dapat diketahui bahwa pengaruh fatwa terhadap perkembangan hukum islam adalah sebagai berikut :
Pertama, sahabat melakukan penelaahan terhadap Al-Qur’an dan Sunnah dalam menyelesaikan suatu kasus.Apabila tidak didapatkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah,mereka melakukan ijtihad.
Kedua, sahabat telah menentukan thuruq al-istinbath dalam menyelesaikan kasus yang dihadapi.

B. Sumber-sumber hukum islam pada zaman sahabat

Sumber atau dalil hukum islam yang digunakan pada zaman sahabat adalah Al-qur’an, As-Sunnah dan ijtihad. Ijtihad yang dilakukan ketika itu berbentuk kolektif, disamping individual. Dalam melakukan ijtihad kolektif, para sahabat berkumpul dan memusyawarahkan suatu kasus hukum . hasil musyawarah sahabat disebut ijmak.

C. Sebab-Sebab Perbedaan Pandangan Para Sahabat Dalam Penetapan Hukum

Setelah Nabi Muhammad saw wafat, timbul dua pandangan yang berbeda tentang otoritas kepemimpinan umat islam. Hal ini berhubungan langsung dengan otoritas penetapan hukum. Kelompok pertama memandang bahwa otoritas untuk menetapkan hukum-hukum Tuhan dan menjelaskan makna Al-qur’an setelah Nabi Muhammad wafat dipegang oleh ahlul bait. Hanya mereka-menurut nash dari Nabi Muhammad saw- yang harus dirujuk dalam menyelesaikan masalah-masalah dan menetapkan hukum-hukum Allah. Kelompok ini tidak memperoleh kesulitan dalam menghadapi terhentinya wahyu, karena setelah Nabi Muhammad saw wafat masih terdapat para pewarisnya yang terjaga dari kesalahan (ma’shum)dan mengetahui makna al-qur’an, baik dalam dataran eksoteris (luar) maupun esoteris (dalam). Kelompok ini kelak dikenal sebagai kelompok syi’ah.
Sedangkan menurut kelompok kedua, sebelum meninggal, Nabi Muhammad tidak menentukan dan tidak menunujuk penggantinya yang dapat menafsirkan dan menetapkan perintah Allah. Al-qur’an dan Sunnah adalah sumber untuk menarik hukum-hukum berkenaan dengan masalah – masalah yang timbul. Mereka ini kelak akan dikenal sebagai kelompok Ahlu Sunnah atau Sunni.
Selain itu, sebab ikhtilaf pada zaman sahabat dapat dibedakan menjadi tiga : Pertama ialah perbedaan pendapat yang disebabkan oleh sifat Al-qur’an, yaitu dalam Al-qur’an terdafat lafadl yang bermaknaganda (isytirak)), misalnya firman Allah dalam surat Al-baqarah ayat 228 yang artinya: “Yang diceraikan oleh suaminya hendaklah menuggu tiga kali quru “. Kata quru’ mengandung dua arti: al-haidl dan al-thuhur. Menurut Umar, kata quru’ artinya haidl sedangkan menurut Zaid ibn Tsabit adalah al-thuhur. Hukum yang ditentukan Al-Qur’an masing-masing “berdiri sendiri” tanpa mengantisipasi kemungkinan bergabungnya dua sebab pada satu kasus, misalnya waktu Iddah bagi wanita yng di tinggal mati suaminya adala 4 bulan 10 hari ( al-Baqarah: 234) dan masa Iddah wanita yang ditinggal mati suaminya dalam keadaan hamildalah hingga melahirkan (al-Thalaq: 4 ). Dua ayat tersebut tidak mengantisipasi kemungkinan terjadinya seorang wanita hamil yang ditinggal wafat oleh suaminya apakah yang berlaku baginya iddah wafat atau iddah hamil. Menurut Ali ibn Abi Thalib dan Ibn Abbas berpendapat bahwa baginya adalah iddah yang terpanjang dari dua iddah tersebut, sedangkan menurut Abd ibn Mas’ud berpendapat bahwa baginya adalah Iddah Hamil sebab ayat iddah hamil diturunkan setelah iddah wafat.
Adapun sebab perbedaan pandangan yang berhubungan dangan Sunnah adalah sebagai berikut :
a.    tidak semua sahabat memiliki penguasaan yang sama terhadap Sunnah. Diantara mereka ada penguasaan Sunnahnya cukup luas, ada pula yang sedikit. Hal ini terjadi karena perbedaan mereka dalam menyertai Nabi Muhammad saw; ada yang intensif dan ada yang tidak; ada yang lebih awal masuk islam dan ada pula yang paling akhir.
b.    Kadang – kadang riwayat telah sampai kepada seorang sahabat tetapi belum sampai kepada sahabat yang lain. Sehingga diantara mereka ada yang mengamalkan ra’yukarena ketidaktahuan meraka terhadap sunnah. Umpamanya Abu Hurairah berpendapat bahwa orang yang masih junub pada waktu subuh, tidak dihitung berpuasa ramadhan, kemudian pendapat ini didengar oleh Aisyah yang berpendapat sebaliknya. ‘Aisyah menjadikan dengan Nabi saw sebagai alasan. Maka Abu Hurairah menarik kembali pendapatnya.
c.    Sahbat berbeda pendapat dalam menakwilkan Sunnah. Umpamanya, tawaf. Sebagian besar sahabat berpendapat bahwa bersegera dalam thwaf adalah sunnah, sedangkan menurut ibn Abbas malah sebaliknya.
Adapun perbedaan pendapat dikalangan sahabt yang disebkan oleh penggunaan ra’yu diantaranya perbedaan pendapat antara ‘Umar dan ‘Ali tentang perempuan yang nikah dalam waktutungunya. Menurut ‘Umar, “perempuan yang nikah dalam waktu tungu apabila belum dukhul harus dipisah; ia harus menyelesaikan waktu tunggunya, apabila sudah dukhul, pasangan itu harus dipisah dan menyelesaikan dua waktu tunggu, waktu tunggu dari suami yang pertama dan waktu tunggu dari suami berikutnya. Sedangkan menurut ‘Ali perempuan itu hanya diwajibkan menyelesaikan waktu tunggu yang pertama. ‘Ali berpegang pada keumuman ayat, sedangkan ‘Umar berpegang pada tujuan hukum, yakni agar orang tidak lagi melakuakn pelanggaran.

KESIMPULAN

1.    Ciri-ciri dari masyarakat Arab pra islam ialah-menganut faham kesukuan (qabilah),-memeiliki tata sosial pilitik tertutup dengan partisipasi warga yang sedikit, faktor keturunan lebih penting dari kemampuan,-mengenal hererki sosial yang kuat,-kedudukan perempuan cenderung direndahkan,-hukum yang mereka gunakan adalah hukum adat mereka sendiri.
2.    hukum islam pada fase Mekkah dan Madinah, dimana pada fase Mekkah Nabi Muhammad saw hanya lebih menitik beratkan pada hkum masalah akidah, sedangkan pada fase Madinah barulah diterapkan hukum pergaulan atau kemasyarakatan dan ibadah.
3.    pengaruh fatwa pada perkembangan hukum islam pada masa sahabat adala pertama mereka melakukan penalaahan terhadap Al-qur’an dan Sunnahdalam menyelesaikam suatu kasus hukum, apabila tidak ada mereka berijtihad. Kedua shabat telah menentukan thuruk al-istimbath dalam menyelesaikan kasus hukum yang dihadapi.
4.    sumber-sumber hukum islam pada masa shabat adalah Al-qur’an, As-sunnah, dan Ijtihad.
5.    sebab perbedaan pandangan para sahabat adalah pertama mengenai tampuk kepemimipinan setelah Nabi Muhammd saw wafat. Kedua perbedaan mereka dalam memahami Al-qur’an, As-Sunnah, da Ra’yu.

[Read More...] - Penafsiran dan Fatwa pada Preode Khulafa al-Rasyidin

12 Februari 2011

Ilmu Al–jarh Wa At–ta’dil

A.    Pengertian Ilmu Al-jarh wa At-ta’adul

  Kalimay al-jarh wa at-ta’dil merupakan satu dari kesatuan pengertian yang terdiri dari dua kata, yaitu al-jarh dan al-adl. Al jarh secara bahasa merupakan bentuk masdhar dari kata جرح – يجرح  yang berarti seseorang membuat luka pada tubuh orang lain yang di tandai dengan mengalirnya darah dari luka itu’.  Secara terminology al-jarh berarti munculnya suatu sifat dalam diri perawi yang menodai sifat adilnya atau mencacatkan hapalan dan kekuatan ingatannya, yanga mengakibatkan gugur riwayatnya atau lemah riwayatnya atu bertolak riwayatnya. Adapun at-tajrih menyifati seorang perawi dengan sifat sifat yang membawa konskuensi penilain lemah ats riwayatnya atau tidak diterima.
Kemudian pengertian al-adl secara etimologi berarti ‘sesuatu yang terdapat dalam jiwa bahwa sesuatu itu lurus’, merupakan lawan dari ‘lacur’. Adapun secara terminologi al-adl adalah orang yang tidak memiliki sifat yang mencacatkan keagamaan dan keperwiraan. Dengan demikian ilmu al-jarh wa at-ta’dil berarti ilmu yang membahas tentang hal ikhwal para perawi dari segi diterima atau ditolak riwayat mereka.

B.    Manfaat Ilmu Al-jarh wa At-ta’dil

Ilmu al-jarh wa at-ta’dil bermanfaat untuk menetapkam apakah periwayatan seoramg rawi itu dapat diterima atau harus ditolak sama sekali. Kalaulah ilmu al-jarh wa at-ta’dil ini tidak dipelajari dengan seksama, paling tidak ,akan muncul penilain bahwa seluruh orang yang meriwayatkan hadis dinilai sama. Padahal perjalanan hadis semenjak Nabi Muhammad SAW, sampai dibukukan mengakami perjalanan yang begitu panjang dan diwarnai oleh situasi dan kondisi yang tidak menentu.
Jika tidak mengetahui benar atau salahnya sebuah riwayat kita akan mencampuradukan antara hadis yang benar-benar dari rosullullah dan hadis yang palsu (maudhu’). Dengan mengetahui ilmu al-jarh wa at-ta’dil, kita juga akan bias menyeleksi mana hadis sahih, hasan ataupun hadis dhoif, terutama dari segi kualitas rawi, bukan dari matannya
.
C.    Metode Untuk Mengetahui Keadilan Dan Kecacatan Rawi Dan Masalah-Masalahnya.

Keadilan seorang perawi dapat diketahui dengan salah satu dari dua ketetapan.
Pertama, dengan kepopuleran dikalangan para ahli ilmu bahwa ia dikenal sebagai orang yang adil (bisy-syuhrah).
Kedua, dengan pujian dari seorang yang adil (tazkiyah), yaitu ditetapkan sebagai rawi yang adil yang semula rawi yang di-ta’dil-kan itu belum terkenal sebagai rawi yang adil.
Penetapan keadilan seorang rawi dengan jalan tazkiyah ini dapat dilakukan oleh;
a.    Seorang rawi yang adil. Jadi, tidak perlu dikaitkan dengan banyaknya orang yang men-ta’dil-kan sebab jumlah itu tidak menjadi syarat untuk penerimaan riwayat hadis.
b.    Setiap orang yang dapat diterima periwayatannya, bai laki-laki maupun perempuan, baik orang yang merdeka maupun budak, selama ia mengetahui sebab-sebab yang dapat mengadilkannya.
Penetapan tentang kecacatan seorang rawi juga dapat ditempuh melalui dua jalan, yaitu;
a.    Berdasarkan berita tentang ketenaran rawi dalam keaibannya. Seorang rawi yang sudah dikenal sebagai seorang rawi yang sudah dikenal sebagai orang yang fasik atau pendusta dikalangan masyarakat, tidak perlu lagi dipersoalkan. Cukuplah kemasyhuran itu sebagai jalan untuk menetapkan kecacatannya.
b.    Berdasarkan pen-tajrih-an dari seorang yang adil, yang mengetahui sebab-sebab dia cacat. Demikian ketetapan yang dipegang muhaditsin, sedangkan menurut para fuqoha, sekurang-kurangnya harus di tajrih oleh dua orang laki-laki yang adil.

D.    Syarat-Syarat Bagi Orang Yang Menta’dil-kan Dan Men-tajrih-kan.

Ada beberapa syarat bagi orang yang men-ta’dil-kan (mu’addil) dan orang yang men-jarah-kan(fajrih), yaitu;
1.    Berilmu pengetahuan
2.    Takwa.
3.    Wara’
4.    Jujur
5.    Menjauhi fanatic golongan
6.    Mengetahui sebab-sebab men-ta’dilkan dan men-tajrih-kan.
E.    Pertentangan Antara Al-jarh dan At-ta’dil.


[Read More...] - Ilmu Al–jarh Wa At–ta’dil

11 Februari 2011

Filsafat

Pengertian Etimologis Filsafat

•    Kata Filsafat dari philosophia (Yunani), yg terbentuk dari kata philos (cinta/ingin) dan sophia (kearifan), scr etimologis, berarti: cinta kearifan

•    Cakupan pengertian sophia : kearifan, kebenaran pertama, pengetahuan luas, kebajikan intelektual, pertimbangan sehat, kepandaian pengrajin, serta kecerdikan memutuskan soal-soal praktis.

The Liang Gie, Pengantar Filsafat Ilmu (Yogya: Liberty, 2007),Cet.VII, h.29
•    Pengertian Filsafat scr etimologis, belum memberikan pengertian ttg apa yang dimaksud dengan definisi Filsafat, krn cakupan makna kata sophia sangat luas.  (Ahmad Tafsir, Filsafat Umum (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992), h. 8-9)

•    Karena itu, dibutuhkan definisi filsafat dari segi terminologi:

Pengertian Terminologis Filsafat
•    Tentang pengertian filsafat, terdapat definisi yang beragam.
•    Setelah menyebutkan setidaknya sebanyak 40 pengertian Filsafat menurut para filosof, The Liang Gie menegaskan bhw:
    “Agaknya semua perumusan itu sama benarnya krn masing2 melihat dr salah satu pokok soal, permasalahan, titik berat, segi, tujuan atau metode yg dianut seseorang filsuf atau sesuatu aliran filsafat” (The Liang Gie, Pengantar Filsafat Ilmu (Yogya: Liberty, 2007),Cet.VII, h.56)

Pengertian Terminologis Filsafat:

•    Filsafat adalah “sejenis pengetahuan yg menyelidiki segala sesuatu dgn mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta, dan manusia shg dpt menghasilkan pengetahuan ttg bagaimana hekekatnya sejauh yg dpt dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu” (Hasbullah Bakry, sbgmn dikutip Ahmad Tafsir, Filsafat Umum (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992), h. 9)
 
Ciri-Ciri Berfikir Filsafati

•    Rasional-kritis;
•    Radikal (mendasar);
•    Menyeluruh (komprehensif);
•    Spekulatif;
•    Sistematis;

Cabang-cabang Filsafat
1    . METAFISIKA / ONTOLOGI
2    . EPISTEMOLOGI
3    . AKSIOLOGI

[Read More...] - Filsafat